BANYUASIN JARINGAN SUMSEL.COM,- Cara Untuk Menekan Kenakalan Remaja Di jalanan seperti aksi gank motor dan lainnya. Hal ini diakibatkan banyak yang salah mengekpresikan balapan di jalanan lantaran tidak ada fasilitas atau wadah bagi mereka yang sering melakukan aksi balapan liar di jalanan hingga melakukan aksi kejahatan. bekerja sama dengan Ikatan Motor Kabupaten Banyuasin menyelenggarakan ajang seperti balapan motor gestrek di Sirkuit Di Kelapa Dua pada Hari Minggu .15/9/24.
Penyelenggaraan balapan motor ini mendapatkan antusias cukup tinggi dari masyarakat Kecamatan Selat Penuguan Kabupaten Banyuasin ini menyambut baik penyelenggaraan balapan motor gestrek ini. Bahkan, tarif karcis bagi penonton yang diberlakukan sebesar Rp 2 ribu/orang tidak menjadi halangan untuk menonton aksi para bikers di sirkuit tersebut dalam rangka Kejuaraan Piala Terbuka.
Ketua menyatakan, pihaknya bekerja sama dengan Pemkab Banyuasin untuk menggelar event otomotif seperti balapan motor gestrek yang digelar pasca Lebaran kemarin. Tahun ini, kata dia, ada even resmi yang akan digelar mulai dari wilayah Kelapa Dua Kecamatan, Selat Penuguan hingga Ngamprah. ’’Tahun ini akan kita gelar balapan motor ini untuk memberikan wadah juga kepada para atlet dan para pecinta motor trail khususnya untuk berlaga di event resmi. Untuk di Kelapa Dua saja penyelenggaraan luar biasa dan mendapatkan respon yang sangat baik,” katanya,
Sirkuit Di Kelapa Dua lanjut dia, memiliki panjang hingga 1,2 kilometer lintasan. Kegiatan Di Kelapa Dua untuk membangkitkan potensi di daerah para pecinta motor trail dalam event resmi. Apalagi, sebut Tim Asta, memiliki klub motor. ’’Tentu klub motor yang ada Di Kelapa Dua harus memberikan kontribusi positif dalam dunia otomotif disertai dengan berbagai prestasi,” paparnya.
Kabupaten Banyuasin menambahkan, event ini menggali potensi yang memang dipakai untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. ’’Event ini untuk menekan kenakalan remaja di jalanan. Kenapa banyak gank motor dan aksi kejahatan di jalan? Salah satunya karena mereka tidak diberikan wadah untuk mengekspresikan keinginannya seperti balap motor. Akibatnya banyak yang memaksakan balapan liar,” ungkapnya.
(Rd)