Ratusan Sopir Rental Datangi Kantor Maxim

0 0
Read Time:2 Minute, 37 Second

PALEMBANG JARINGAN SUMSEL.COM,- Kantor Maxim di Jalan Ratusan sopir yang tergabung dalam kelompok Solidaritas Jasa Rental Mobil dan Ojek berbondong-bondong mendatangi Kantor Maxim driver online , Kamis (19/9/2024).

Ketua Solidaritas Jasa Rental Mobil dan Ojek Di Palembang, Firman Amali, menjelaskan tujuan kedatangan mereka untuk mempertanyakan kebijakan pihak Maxim atas empat poin tuntutan yang sebelumnya telah diusulkan pada Jumat, 3 April 2024 lalu.

Ali mengungkapkan, keempat poin usulan itu yakni pertama, operasional Maxim boleh berjalan setelah Pemerintah Daerah menyusun regulasi terkait tarif minimum.

Kedua, kendaraan Maxim wajib ditempelkan stiker yang menandakan bahwa kendaraan tersebut adalah driver Maxim. 

“Kami tidak mau kalau yang daftar Maxim ini hanya sekadar iseng mencari uang rokok. Sedangkan kami yang betul-betul hidup dari sini malah dimatikan. Jadi, harus pakai stiker sehingga kita tahu kalau dia betul-betul berprofesi sebagai sopir,” jelasnya saat diwawancarai. 

Tuntutan yang ketiga, lanjut Ali, pendaftaran anggota Maxim harus dilakukan secara offline.

“Jangan online karena kami menemukan fakta mobil maupun driver yang didaftarkan itu berbeda dengan yang di lapangan,” ujarnya.

Sementara yang keempat, harus dilakukan pembatasan wilayah penarikan di Bandara.

“Jadi, kehadiran kami di sini bukan untuk menolak Maxim, tetapi untuk menanyakan sudah sejauh mana yang kami sampaikan kemarin,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ali menyebut para sopir rental mengeluhkan tarif yang digunakan Maxim terlalu rendah sehingga masyarakat lebih cenderung menggunakan Maxim ketimbang mobil rental. 

“Bayangkan, tarif biasanya Rp150 ribu dari bandara ke kota, tapi Maxim hanya Rp20 ribu. Sudah pasti masyarakat lebih pilih pakai Maxim. Akhirnya, kami yang benar-benar berprofesi sebagai sopir.

Menurutnya harga tarif yang digunakan mobil rental sangat wajar karena para sopir rental memiliki banyak tanggungan. Selain untuk biaya hidup keluarga, mereka juga wajib membayar iuran lahan parkir mobil rental yang disewa bersama-sama. 

“Kami ini sewa tempat, ada yang Rp25 juta, Rp30 juta. Kasihan anak-anak ada yang bayar Rp1,5 juta setahun, iuran tiap bulan ada yang 50 ribu. Sementata setiap sopir Maxim yang kami temukan, kami tanya, jawabannya itu menyakitkan, untuk cari uang rokok. Sedangkan teman-teman yang lain ini kan hidup dari mobil,” katanya.

Di samping itu, mewakili para sopir rental, Ali juga menyampaikan kekecewaannya terhadap pihak Maxim lantaran tidak adanya sosialisasi yang dilakukan semenjak masuk di Mimika. 

“Kami sesalkan dari pihak Maxim ini tidak ada sosialisasi sebelumnya. Tidak ada penyampaian ke pihak Organda, perhubungan. Baru beberapa hari kemarin itu kami yang minta ketemu untuk sampaikan poin-poin itu,” tuturnya. 

Mereka juga geram karena sampai saat ini, driver Maxim masih beroperasi bahkan sampai berani menarik penumpang di area bandara. Padahal, tuntutan atau usulan yang diberikan belum dikeluarkan kebijakannya. 

“Kemarin kami masih temukan itu driver Maxim ambil penumpang di bandara, kami tegur sopirnya. Nah itu yang viral kemarin katanya kami mengitimidasi sopir dan tolak Maxim. Kami mau luruskan di sini kalau itu sama sekali tidak ada intimidasi. Kami pun tidak menolak kehadiran Maxim,” tandasnya. 

Ali mengatakan, bilamana nantinya usulan mereka diterima dan dibuatkan regulasi yang sesuai, maka tidak menutup kemungkinan para sopir rental pun akan ikut mendaftarkan diri sebagai driver Maxim. 

“Kalau tarifnya bagus kami akan bergabung. Makanya ini kita tunggu, karena kami sudah ke perhubungan, itu memang sudah ada di sana, cuma kan belum dikaji,” ujarnya.

(Rd)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *