Jaringansumsel.com-Pengurus Wilayah Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (PW IPARI ) Provinsi Sumsel , Ketua umum H.Kiagus A.Ridhuan , S.Ag, ketua III , Muhammad Hanafi, Sos.I Sekretaris Wilayah , Tri Zayanti, S.Ag Wakil Bendahara wilayah Adawiyah ,S.HI di Hotel Aston Kartika Grogol Jakarta Barat tanggal 25-27 Mei 2025 . Dihadiri Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag RI , Kasubdit Penyuluh Agama dan Ketua Umum IPARI Pusat, Ketua wilayah IPARI dan diikuti 154 Penyuluh Agama dari 34 Provinsi se Indonesia.
Rakernas dibuka oleh Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) diwakili Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag RI Dr.H.Ahmad Zayadi M.Pd hadir mengatakan usia IPARI Baru berusia 2 tahun namun kinerja organisasi sudah lebih dari 100 tahun banyak lompatan yg digagas dan di laksanakan dan bernilai bermanfaat umat Manusia. Ahmad Zayadi juga mengatakan banyak Kerja Penyuluh Agama seharusnya dapat mengintegrasikan pelaporan kinerja penyuluh agama ke dalam Sistem Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan keagamaan dan menegaskan posisi penyuluh agama sebagai aparatur negara yang profesional dan bertanggung jawab.
Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Ahmad Zayadi, mengatakan, integrasi pelaporan kinerja ke dalam SKP menjadi tonggak penting dalam mengelola tugas-tugas penyuluh agama yang selama ini dianggap kurang terstruktur secara formal.
“Selama ini, banyak tugas penyuluh yang bersifat nonfisik, seperti pembinaan keagamaan dan penyadaran masyarakat, belum terdata dengan baik dalam pelaporan kinerja. Dengan integrasi SKP, seluruh aktivitas penyuluh menjadi terukur dan terdokumentasi secara sistematis,” ujar Ahmad Zayadi saat memberi sambutan dalam pembukaan Rakernas II Pengurus Pusat Ikatan Penyuluh Agama RI (IPARI),
Menurut Zayadi, pengakuan formal atas kinerja penyuluh tidak hanya akan meningkatkan profesionalisme, tetapi juga memperjelas ruang lingkup tugas dan fungsi penyuluh sebagai bagian dari birokrasi keagamaan di Indonesia. Penyuluh agama, imbuhnya, menjadi ujung tombak dalam menyampaikan pesan keagamaan kepada masyarakat luas, terutama di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). “Mereka bukan sekadar penyampai dakwah, tapi juga mediator sosial, edukator, dan fasilitator pembangunan,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Wilayah IPARI prov Sumsel ketika di konfirmasi mengatakan bahwa kita menghadi kegiatan ini sangatlah penting karena dapat bertemua dengan penyuluh agama lintas agama se indonesia dapat bertukar pengalaman dan dapat menjadi motivasi untuk lebih meningkatkan pengabadian. Ketika ditanya harapan dari kegiatan ini Ridhuan mengatakan bahwa kita berharap mendapatkan program kegiatan yg bagus dan berdampak. setelah Rakernas IPRi Pusat Kita akan Mengelar Rakerwil IPARI Sumsel .